Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengaku sulit untuk menghilangkan Covid 19 hingga nol kasus di ibukota negara ini. Untuk itu, masyarakat DKI harus siap berdampingan dengan virus corona. "Zero kasus akan sangat sulit (di DKI Jakarta). Kita harus hidup berdampingan dengan Covid 19," ujarnya dalam dialog virtual Alinea.id, Selasa (14/9/2021).
Meski demikian pihaknya tidak akan pasrah dan berupaya mengoptimalikan program vaksinasi Covid 19. Pemprov DKI akan memastikan 14 juta orang yang ada di Jakarta telah menerima vaksin dosis lengkap. Adapun 14 juta orang tersebut, terdiri dari 11 warga DKI Jakarta dan 3 juta orang luar DKI yang melakukan aktivitas di pusat pemerintahan Indonesia ini.
"Tidak akan pasrah. Kita akan melakukan upaya optimal dulu. Bagaimana caranya? kita harus memastikan 14 juta orang yang beraktivitas di DKI sehari hari sudah full vaksinasi," ungkapnya. Selain itu, pihaknya juga mendorong pemerintah pusat untuk segera memberikan izin pelaksanaan vaksinasi Covid 19 bagi anak usia di bawah 12 tahun. "Kita dorong pemerintah pusat untuk memberikan vaksinasi untuk anak dibawah 12 tahun. Saat ini di China, Sinovac sudah dipakai 3 tahun ke atas dan juga di Chili sudah 6 tahun ke atas," imbuh Ngabila.
Ngabila menuturkan, kondisi penanganan Covid 19 di DKI Jakarta saat ini juga menunjukan tren positif. Seperti angka positivity rate sudah bawah 5 persen yaitu 1 hingga 2 persen selama sepekan terakhir. Kemudian, angka kasus konfirmasi turun drastis bila dibanding periode Juni Juli 2021, yakni tembus 10 ribu per hari kini kisaran 150 500 orang per hari.
Juga tetap memperkuat tes pemeriksaan Covid 19 sebanyak 18 ribu per hari atau 16 hingga 17 kali dari standar WHO. "Standar tes PCR minimal dari WHO yaitu 1 per 1.000 penduduk per pekan telah terpenuhi dan positivity rate DKI Jakarta di bawah 5 persen. Jadi, bisa dikatakan Covid 19 di Jakarta telah terkendali," ujarnya.