Sinopsis The Last Women Standing, Antara Karir dan Percintaan

Minat penonton di Indonesia akan genre film tentu sangat beragam, ada yang suka cerita dengan banyak aksi, misteri dengan sajian cerita horror yang memicu adrenalin, tetapi tidak sedikit juga yang lebih memilih menonton film dengan cerita yang ringan dan mudah untuk dicerna. Kenapa banyak yang memilih tontonan yang lebih ringan, karena mereka hanya ingin menikmati proses menonton film, menikmati setiap alur cerita tanpa harus berpikir keras apa saja yang akan terjadi dalam film tersebut. Saat ini sudah banyak layanan streaming film yang bisa kamu akses kapan saja, baik dari televisi maupun ponsel yang kamu genggam. Untuk mengaksesnya juga sangat mudah untuk dilakukan.

 

Salah satu film yang menawarkan cerita yang ringan adalah film The Last Women Standing yang tayang pada tahun 2015 silam. Film ini mengisahkan seorang perempuan yang sibuk mengejar karirnya bernama Ruxi yang diperankan oleh Shu Qi. Hidupnya saat itu hanya fokus untuk sukses menjadi wanita karir, hal tersebut berhasil ia wujudkan karena karirnya terus beranjak naik.

 

Namun dibalik kesuksesan karir yang telah dicapainya, ada hal lain yang ia korbankan. Kehidupan asmaranya tidak berjalan mulus seperti karirnya. Ruxi terlena dengan karirnya, sehingga diumurnya yang sudah menginjak tiga puluh tahunan, Ruxi belum menemukan pendamping. Ruxi sebenarnya sudah merasa sangat nyaman dengan kehidupan yang dijalaninya sekarang. Karena ia merasa sudah memiliki segalanya, memiliki karir yang baik, penampilannya juga sangat menarik, dan memiliki teman yang selalu ada untuknya. Namun Ruxi mulai menyadari bahwa ia harus mencari pasangan yang tepat dan menjadi jodohnya kelak.

 

Seperti pada karakter ibu pada umumnya, seorang ibu selalu menginginkan anaknya memiliki pasangan yang tepat dan bertanggung jawab. Ibu Ruxi sering kali mengintimidasinya untuk segera mencari pasangan dan tidak terlalu mementingkan karir. Karena menurut ibunya apalah arti kesuksesannya saat ini apabila tidak memiliki pendamping hidup. Ibu Ruxi kemudian mulai sibuk menjodohkannya dengan dokter yang biasa memeriksanya di rumah sakit. Dokter tersebut sangat tampan dan sudah pasti mapan, seorang pria yang masuk dalam kriteria calon pasangan yang tepat untuk anaknya.

 

Sementara itu Ruxi mendapatkan asisten baru yang umurnya lebih muda tetapi sangat menarik. Ruxi menunjukan sikap dingin dank eras terhadap asistennya tersebut, tetapi hal itu tidak menggetarkan hati asisten barunya terhadap bosnya yang sangat pekerja keras. Namun diantara pria yang dijodohkan dan sekitarnya, ternyata menaruh hati pada seorang pria bernama Ma Sai yang diperankan oleh Eddie Peng, yang baru bekerja di tempatnya. Ma Sai adalah seorang Seorang pria yang muda, tampan dan kharismatik, hal itu yang membuat Ruxi mulai jatuh cinta. Ruxi malu untuk mengungkapkan perasaannya karena merasa Ma Sai terlalu muda untuknya, dan belum siap untuk menikah saat itu. Ruxi dilema untuk segera menikah atau menunggu hingga dirinya siap untuk menikah.

Saksikan kelanjutan dari film The Last Women Standing yang bisa kamu saksikan di VIU.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *